VIRALIND.ID – Aiptu Fandri, seorang anggota kepolisian yang menjadi tersangka dalam kasus penembakan terhadap seorang debt collector di area parkir Mall Palembang, akhirnya menyerahkan diri setelah Polda Sumsel mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadapnya.
Kejadian bermula ketika Aiptu Fandri melarikan diri segera setelah melakukan penembakan terhadap seorang debt collector.
Korban penembakan tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.
Video dari insiden penembakan yang dilakukan oleh Aiptu Fandri dengan cepat menjadi viral di media sosial, menarik perhatian Kapolda Sumsel.
Sebagai respons, Kapolda Sumsel memerintahkan pencarian terhadap Aiptu Fandri dan menerbitkan DPO terhadapnya.
Menurut laporan yang dihimpun, Aiptu Fandri akhirnya menyerahkan diri kepada Propam Polda Sumsel. Dalam pengakuannya, ia mengatakan bahwa alasan melarikan diri setelah melakukan penembakan adalah untuk menenangkan diri.
Kasus ini diduga bermula dari tunggakan cicilan mobil yang dilakukan oleh Aiptu Fandri selama 2 tahun. Konfrontasi antara Aiptu Fandri dan debt collector di tempat kejadian pun diduga dipicu oleh masalah ini.
Namun, alasan Aiptu Fandri melakukan penembakan ternyata lebih kompleks dari sekadar masalah cicilan mobil.
Dilansir dari @palembang.punyo di Instagram pada Senin (25/3), terungkap bahwa Aiptu Fandri melakukan penembakan karena ingin melindungi keluarganya.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Sunarto, menjelaskan bahwa saat kejadian, istri dan dua anak Aiptu Fandri dihadang oleh 12 orang debt collector.
Ketika debt collector menuntut kunci mobil dengan cara menggedor kaca mobil yang dikendarai oleh Aiptu Fandri, ia merasa perlu untuk bertindak untuk melindungi diri dan keluarganya.
“Saya sudah bertemu dengan Aiptu Fandri (FN), menanyakan alasan kenapa ia melakukan hal itu,” kata Kombes Sunarto.
“Yang pertama, Aiptu Fandri bertujuan menyelamatkan keluarganya yakni istri dan dua orang anaknya yang kala itu dihadang oleh 12 orang debt collector.”