VIRALIND.ID – Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat (Jakpus) telah menetapkan Ghisca Debora Aritonang sebagai tersangka dalam kasus penipuan tiket konser band Coldplay.
Modus yang digunakan oleh Ghisca membuatnya berhasil merugikan sekitar 400 orang dengan kerugian mencapai Rp 1,3 miliar.
Ghisca Debora Aritonang diketahui menggunakan modus rotasi tiket, di mana 100 tiket yang dimilikinya diklaim seolah-olah menjadi 8000 tiket.
Modus ini kemudian diuntungkan dengan berbagai pembohongan yang disebar melalui akun media sosial.
Pemalsuan jumlah tiket tersebut membuatnya berhasil menipu para pembeli tiket yang tidak curiga.
Tidak hanya itu, Ghisca juga melibatkan bank luar negeri dalam aksinya dengan memindahkan transaksi penipuannya ke Belanda.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar uang yang diperolehnya sulit atau bahkan tidak dapat disita di dalam negeri.
Salah satu akun dengan inisial X memberikan informasi bahwa Ghisca Debora Aritonang melakukan penipuan dan memindahkan uang hasil penipuannya ke sebuah bank di Belanda.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa Ghisca telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa setelah melakukan gelar perkara, kepolisian menerima sejumlah laporan terkait kasus penipuan ini.
Salah satu kasus yang terungkap merugikan 400 orang dengan total kerugian mencapai Rp 1,3 miliar.
Ghisca Debora Aritonang yang menjadi tersangka ditampilkan dalam konferensi pers.
Dalam penampilannya, dia terlihat diborgol dan mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan wajah menunduk.
Kapolres Jakpus juga menyebutkan bahwa pihaknya masih terus mengidentifikasi sosok terlapor serta akan memeriksa korban dan para reseller yang terlibat.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Chandra Mata Rohansyah, menjelaskan bahwa 400 korban penipuan membeli tiket konser Coldplay kepada para reseller.
Dari keterangan yang diberikan, polisi mengungkap bahwa ada lima reseller yang membeli tiket dari satu orang yang sama.
Hingga saat ini, alasan korban tertarik membeli tiket dari tersangka penipuan ini masih belum diketahui.
Kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini dan berencana memeriksa secara intensif para korban serta para reseller yang terlibat.